Makna dari Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2014
Hari ini yaitu Tanggal 2 Mei 2014 mempunyai
arti penting dalam kancah
pendidikan nasional Indonesia.
Memasuki abad 21 ini, pendidikan
mempunyai arah tujuan yang
jelas, yaitu memartabatkan manusia Indonesia di kancah
internasional. Begitu juga baru
saja bagi siswa-siswa SMA / MA,
SMK, SMP/MTs dan di susul siswa
SD/MI melaksanakan ujian
nasional serta UASBN. Namun begitu, dalam benak kita
pendidikan di negeri ini belum
beranjak melaju pesat menuju
mutu yang memuaskan. Bila mau
menengok ke belakang, ketika
kemarin usai melaksanakan Ujian Nasional pada pelajaran
matematika bagi siswa SMA/MA/
SMK, raut wajah mereka banyak
mengalami kekhawatiran akan
hasil yang di capai dalam ujian
tersebut. Harus seperti apakah yang bisa dilaksanakan oleh
instuisi pendidikan kita? Apakah
ini merupakan proses belajar
yang salah ataukah kurang
bergairahnya para siswa dalam
mengikuti proses pendidikan setiap hari sehingga dikatakan
gagal dalam pendidikan ? Pada dasa warsa tahun 70 atau
80 -an para orang tua kita
dalam sekolah mereka cerdas-
cerdas. Padahal secara umum
sarana prasarana masih sangat
kekurangan. Kemudian di banding sekarang ini antara tahun 90 -
2000-an, rata-rata siswa
mengeluh terhadap sulitnya
pendidikan kita. Apa yang
menjadi masalah dalam masalah
ini ? Tujuan pemerintah menaikkan
rata-rata hasil UN 5,5 bisa
sangat difahami untuk menaikkan
rating mutu pendidikan nasional.
Namun banyak fihak yang
menganggap bahwa hal tersebut sangat memberatkan siswa.
Kembali lagi, sebuah proses
belajar yang salah, gagal
memotivasi siswa atau kemauan
siswa yang tidak semangat dalam
belajar ? Perubahan Zaman Bila dikaji lebih jauh, kondisi
tahun 70-80 an merupakan
masa-masa pergerakan menuju
perbaikan kondisi Indonesia.
Semangat mereka sangat tinggi
untuk mencapai rasa sukses dalam pendidikan. Lebih jauh jagi
kalau menegok tahun sebelum
tahun 70-an. Mereka sangat luar
biasa dalam belajar. Berhitung
tanpa alatb bantu mereka
mampu. Beranjak ke tahun 70 - 2000 -an, siswa tanpa alat bantu
sangat sulit untuk berhitung. Perkembangan teknologi sangat
berpengaruh bagi siswa-siswi di
masa sekarang ini. Yang
mengembangkan teknologi
sekarang ini juga merupakan
produk pendidikan tahun 60-80an. Berarti, bisa dikatakan
bahwa siswa masa itu lebih brilian
semangatnya dibanding masa
sekarang ini. Kembali lagi tentang hari
Pendidikan Nasional, bahwa
permasalahan lemahnya
semangat para siswa harus
disikapi secara serius oleh semua
fihak baik para orang tua siswa, para teknisi pendidikan dan
pemerintah. Ada baiknya duduk
dalam satu meja untuk mencari
formula yang tepat dalam
memajukan pendidikan nasional.
Apabila di ajak secara langsung membahas tentang hal itu, lebih
baik dan masing-masing
mempunyai rasa tanggung jawab
untuk menjawab tantangan
bangsa ini ke depan dalam
membangun pendidikan Indonesia yang lebih maju, bermartabat
dan setara dengan bangsa lain
dalam ilmu pengetahuan. Melalui Hari Pendidikan Nasional
tahun ini, harus bertekat untuk
memajukan bangsa Indonesia
melalui jalur Pendidikan. TERUS MAJU INDONESIAKU
arti penting dalam kancah
pendidikan nasional Indonesia.
Memasuki abad 21 ini, pendidikan
mempunyai arah tujuan yang
jelas, yaitu memartabatkan manusia Indonesia di kancah
internasional. Begitu juga baru
saja bagi siswa-siswa SMA / MA,
SMK, SMP/MTs dan di susul siswa
SD/MI melaksanakan ujian
nasional serta UASBN. Namun begitu, dalam benak kita
pendidikan di negeri ini belum
beranjak melaju pesat menuju
mutu yang memuaskan. Bila mau
menengok ke belakang, ketika
kemarin usai melaksanakan Ujian Nasional pada pelajaran
matematika bagi siswa SMA/MA/
SMK, raut wajah mereka banyak
mengalami kekhawatiran akan
hasil yang di capai dalam ujian
tersebut. Harus seperti apakah yang bisa dilaksanakan oleh
instuisi pendidikan kita? Apakah
ini merupakan proses belajar
yang salah ataukah kurang
bergairahnya para siswa dalam
mengikuti proses pendidikan setiap hari sehingga dikatakan
gagal dalam pendidikan ? Pada dasa warsa tahun 70 atau
80 -an para orang tua kita
dalam sekolah mereka cerdas-
cerdas. Padahal secara umum
sarana prasarana masih sangat
kekurangan. Kemudian di banding sekarang ini antara tahun 90 -
2000-an, rata-rata siswa
mengeluh terhadap sulitnya
pendidikan kita. Apa yang
menjadi masalah dalam masalah
ini ? Tujuan pemerintah menaikkan
rata-rata hasil UN 5,5 bisa
sangat difahami untuk menaikkan
rating mutu pendidikan nasional.
Namun banyak fihak yang
menganggap bahwa hal tersebut sangat memberatkan siswa.
Kembali lagi, sebuah proses
belajar yang salah, gagal
memotivasi siswa atau kemauan
siswa yang tidak semangat dalam
belajar ? Perubahan Zaman Bila dikaji lebih jauh, kondisi
tahun 70-80 an merupakan
masa-masa pergerakan menuju
perbaikan kondisi Indonesia.
Semangat mereka sangat tinggi
untuk mencapai rasa sukses dalam pendidikan. Lebih jauh jagi
kalau menegok tahun sebelum
tahun 70-an. Mereka sangat luar
biasa dalam belajar. Berhitung
tanpa alatb bantu mereka
mampu. Beranjak ke tahun 70 - 2000 -an, siswa tanpa alat bantu
sangat sulit untuk berhitung. Perkembangan teknologi sangat
berpengaruh bagi siswa-siswi di
masa sekarang ini. Yang
mengembangkan teknologi
sekarang ini juga merupakan
produk pendidikan tahun 60-80an. Berarti, bisa dikatakan
bahwa siswa masa itu lebih brilian
semangatnya dibanding masa
sekarang ini. Kembali lagi tentang hari
Pendidikan Nasional, bahwa
permasalahan lemahnya
semangat para siswa harus
disikapi secara serius oleh semua
fihak baik para orang tua siswa, para teknisi pendidikan dan
pemerintah. Ada baiknya duduk
dalam satu meja untuk mencari
formula yang tepat dalam
memajukan pendidikan nasional.
Apabila di ajak secara langsung membahas tentang hal itu, lebih
baik dan masing-masing
mempunyai rasa tanggung jawab
untuk menjawab tantangan
bangsa ini ke depan dalam
membangun pendidikan Indonesia yang lebih maju, bermartabat
dan setara dengan bangsa lain
dalam ilmu pengetahuan. Melalui Hari Pendidikan Nasional
tahun ini, harus bertekat untuk
memajukan bangsa Indonesia
melalui jalur Pendidikan. TERUS MAJU INDONESIAKU
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Makna dari Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2014"