Mr. Mohammad Yamin
Mr. Mohammad Yamin lahir di Tawali, Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 23 Agustus 1903. Moh. Yamin muda memiliki rasa nasionalisme yang sangat besar. Hal itu
dibuktikannya dengan bergabung pada organisasi Jong Sumatranen Bond (JBS) serta
Indonesia Muda. Moh. Yamin sering mengkritik pemerintah kolonial Hindia Belanda. Karena keberanian
dan kritikannya yang sangat tajam, maka Belanda mencabut beasiswa yang diberikan kepadanya. Namun, Moh. Yamin tidak gentar menghadapinya. Pidato dan kritikan tajam serta ajakannya untuk bersatu melawan penjajah, dikemukakannya pada Kongres Pemuda II di Jakarta. Dalam Kongres Pemuda II di Jakarta, Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia kongres.Menjelang kemerdekaan, Mr. Moh. Yamin aktif dalam BPUPKI. Pada
tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin menyumbangkan pemikirannya tentang
dasar negara untuk Indonesia merdeka dalam sidang BUPKI. Ia juga
terlibat dalam Panitia Sembilan di BPUPKI. Mr. Moh. Yamin bahkan yang
memberi nama hasil rumusan dasar negara yang dihasilkan Panitia Sembilan
dengan sebutan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka, Mr. Moh. Yamin menjadi anggota Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
pada Kabinet Ali Sastroamijoyo I dan juga Menteri Penerangan pada Kabinet
Kerja III. Moh. Yamin meninggal pada tanggal 17 Oktober 1962. Jenazahnya
dimakamkan di tanah kelahirannya Talawi, Sawahlunto. Pada tahun 1973
pemerintah Indonesia menetapkan Mr. Moh. Yamin sebagai Pahlawan Pergerakan
Nasional.
dibuktikannya dengan bergabung pada organisasi Jong Sumatranen Bond (JBS) serta
Indonesia Muda. Moh. Yamin sering mengkritik pemerintah kolonial Hindia Belanda. Karena keberanian
dan kritikannya yang sangat tajam, maka Belanda mencabut beasiswa yang diberikan kepadanya. Namun, Moh. Yamin tidak gentar menghadapinya. Pidato dan kritikan tajam serta ajakannya untuk bersatu melawan penjajah, dikemukakannya pada Kongres Pemuda II di Jakarta. Dalam Kongres Pemuda II di Jakarta, Mohammad Yamin menjabat sebagai sekretaris panitia kongres.Menjelang kemerdekaan, Mr. Moh. Yamin aktif dalam BPUPKI. Pada
tanggal 29 Mei 1945, Mr. Moh. Yamin menyumbangkan pemikirannya tentang
dasar negara untuk Indonesia merdeka dalam sidang BUPKI. Ia juga
terlibat dalam Panitia Sembilan di BPUPKI. Mr. Moh. Yamin bahkan yang
memberi nama hasil rumusan dasar negara yang dihasilkan Panitia Sembilan
dengan sebutan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
Setelah Indonesia merdeka, Mr. Moh. Yamin menjadi anggota Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
pada Kabinet Ali Sastroamijoyo I dan juga Menteri Penerangan pada Kabinet
Kerja III. Moh. Yamin meninggal pada tanggal 17 Oktober 1962. Jenazahnya
dimakamkan di tanah kelahirannya Talawi, Sawahlunto. Pada tahun 1973
pemerintah Indonesia menetapkan Mr. Moh. Yamin sebagai Pahlawan Pergerakan
Nasional.
Open Comments
Close Comments
Post a Comment for "Mr. Mohammad Yamin"